Setelah menemukan topik yang tepat untuk ditulis, dibahas, dan didisukiskan di blog sebagaimana pada tulisan sebelumnya Cara Memilih dan Menentukan Niche Blog, yang kemudian dilanjutkan dengan pemilihan nama domain di artikel sebelumnya yaitu Cara Memilih Nama Domain Blog, maka step selanjutnya adalah memilih ekstensi domain terbaik untuk blog kita.
Pada tulisan ini saya akan lebih spesifik mengutarakan alasan mengapa saya memilih ekstensi .my.id daripada .com berdasarkan pengalaman saya, subjektivitas saya sebagai penulis konten, dan saya sebagai pengguna internet secara umum.
Sebelum lebih jauh membaca alasan mengapa saya memilih .my.id daripada .com, mari luangkan beberapa menit untuk membaca informasi terkait ekstensi domain itu sendiri.
Hostgator.com menuliskan bahwa ekstensi domain adalah bagian terakhir dari sebuah nama domain. Ekstensi domain pada dasarnya tidak menunjukkan apa pun kecuali fungsi bersamaan dengan nama domain untuk mewakili alamat internet protokol (IP Address). Contohnya website ini menggunakan ekstensi .my.id. dengan nama domain href.
Tipe Ekstensi Domain
Kita mengenal 2 tipe ekstensi domain secara umum, yaitu gTLD dan ccTLD. gTLD adalah singkatan dari Generic Top Level Domain yang pemahaman gampangnya adalah ekstensi domain asli/awal yang ada yaitu .com, .org, dan .net. Sedangkan ccTLD adalah singkatan dari Country Code Top Level Domain yaitu ekstensi domain yang mewakili kode sebuah negara seperti .uk untuk Inggris, .id untuk Indonesia, dan .my untuk Malaysia.
SEO-Hacker.com menambahkan informasi dengan pengkategorian baru yaitu SLD (Second Level Domain) yang dapat diartikan sebagai ekstensi Top Level Domain namun bukan generic atau domain selain .com, .org, dan .net. Contoh SLD adalah .info, .biz, .me, .xyz, .site, .store, dan lain sebagainya yang bisa kita temukan di situs-situs penyedia domain.
Dari penjelasan dua paragraf di atas, sudah terbaca bahwa situs ini menggunakan ccTLD dengan ekstensi .my.id (juga untuk beberapa blog saya yang lainnya). Mengapa saya memilih .my.id (ccTLD) daripada .com (gTLD)?
Alasan Saya Memilih .my.id Daripada .com
Alasan saya memilih ccTLD ini dipengaruhi oleh banyak informasi yang berkembang di internet termasuk diantaranya situs-situs pemberi atau pengukur nilai suatu blog seperti Moz dan Semrush. Saya tidak memiliki basic yang cukup untuk dikategorikan berpengalaman dalam blogging apalagi pada pembahasan spesifik sehingga pemilihan ini adalah preferensi terbaik saya tidak menjamin cocok untuk orang lain.
Dari sekian banyak ekstensi domain yang bertebaran Semrush menganjurkan kita untuk menghindari beberapa ekstensi domain berikut ini karena dianggap buruk dan sering terhubung dengan spam. Adapun ekstensinya adalah sebagai berikut:
- .zip
- .review
- .country
- .kim
- .cricket
- .sicence
- .work
- .party
- .gq
- .link
Terlepas dari itu semua, Semrush mengungkap fakta bahwa peringkat hasil penelusuran web (SERP) tidak dipengaruhi oleh ekstensi domain. Ekstensi domain akan mempengaruhi persepsi pengguna dan pengunjung situs pada kredibilitas web dan kontennya sehingga mempengaruhi klik tayang web.
Sama halnya dengan ccTLD yang lebih disukai pengguna internet atus situs pada suatu negara yang sesuai dengan ccTLD tersebut. Contohnya, kemungkinan pengguna internet di Indonesia akan lebih suka dan percaya situs-situ yang memiliki domain akhiran .id.
Situs-situs dengan ekstensi country code seperti .my.id akan membantu pengguna menemukan yang dimasukkan ke mesin pencari misalnya "kamus sastra indonesia" kemungkinan mesin pencari akan menampilkan situs dengan ekstensi kode negara, katakanlah punya saya muncul www.leksikonsastra.my.id.
Hal tersebut bisa terjadi jika kualitas konten dan SEO sama dengan situs lain sebagai kompetitor yang notabene menggunakan ekstensi lebih populer semisal .com.
Kemudian Semrush menambahkan bahwa penggunaan ccTLD membutuhkan 3 pendukung agar penggunaannya lebih optimal, yaitu:
- Prioritaskan Hosting Lokal; pengiriman data content pada jaringan server lokal akan memberikan pengalaman terbaik untuk audien website kamu.
- Gunakan bahasa lokal; pastikan konten-konten di situs dengan domain ccTLD menggunakan bahasa sesuai negara targetnya. Tak ideal penggunaan konten bahasa Inggris dalam situs berdomain .my.id.
- Daftarkan situs di Google Business; jika kamu ingin mendapatkan peringkat sebagai bisnis lokal maka pastikan situs 'terdaftar' di Google Bisnisku. Hal ini akan membantu membuat situs kamu lebih terlihat di layanan Google seperti Google Maps dan Google Search.
Karena domain ccTLD sudah 'otomatis' ditargetkan sesuai negara masing-masing, maka jika kita ingin 'go international' maka kita bisa menambahkan geo target di Google Search Console (GSC) pada menu Legacy Tools and Reports -> International Targeting.
Moz bertentangan dengan penjelasan Semrush paragraf terakhir di atas karena mereka beranggapan bahwa sedikit sekali literasi dan bukti yang bisa menunjukkan keunggulan ccTLD dibanding gTLD karena ia mengirim sinyal geo target ke Google.
Keterangan moz ini tidak sesuai dengan informasi yang ada di GSC pada menu International Targeting kita bisa melihat bahwa domain .my.id sudah dihubungkan dengan target negara: Indonesia.
Keputusan Saya Memilih .my.id
Dari dua sumber utama di atas dan sumber lainnya, saya memutuskan memilih .my.id daripada .com dengan pertimbangan subjektif berikut ini:
Bangga Pakai .id
Lebay nggak sih? Kayak jargonnya Pandi, wkwkw. Tidak juga. ID adalah akronim dari identitas dan akronim dari Indonesia. Meski memiliki domain .com tidak berarti tidak nasionalis, tapi penggunaan domain .id lebih gue banget gitu. Lho!
Lebih Murah
Saat ini domain ccTLD .my.id memiliki harga jauh lebih murah dibanding dengan .com. Di penyedia hosting langganan saya, harga domain .my.id adalah Rp 20.000 sedangkan domain .com Rp 145.000. Dana pembelian 1 domain .com bisa saya alokasikan untuk 7 domain .my.id. Seru kan!? wokwok
Lebih Banyak Pilihan Nama
Domain .com sudah ada sejak lama sehingga pilihan nama baik Indonesia maupun Inggris sudah digunakan oleh orang lain sehingga mendapatkan nama yang sesuai konten itu mustahil, kecuali dengan harga ribuan dolar. Dibanding memiliki domain adfhadkfjgadkf.com lebih baik domain .my.id tapi familiar dengan ejaan bahasa manusia.
Lihatlah betapa beruntungnya saya mendapatkan nama domain pilihan dari ccTLD .my.id pada blog-blog saya berikut ini, bahkan ada yang tiga karakter!:
Jika saya bersikeras menggunakan .com, belum tentu saya mendapatkan nama-nama domain seperti di atas.
Target Pengunjung Orang Indonesia
Dari beberapa blog saya menargetkan pengunjung yang datang ke webiste adalah orang Indonsia. Menggunakan bahasa Indonesia di settingan handphonenya, tinggal di Indonesia, atau orang non Indonesia yang mencari dengan bahasa Indonesia.
Ini cocok sekali dengan informasi GSC bahwa domain ccTLD .my.id sudah ditargetkan secara 'khusus' Indonesia.
Bisa Diatur Target Non Indonesia
Dari beberapa sumber yang saya dapatkan termasuk sebagiannya telah dijelaskan di atas, domain .my.id yang saya miliki bisa ditargetkan untuk 'non Indonesia' dengan cara memasang geo target dan language target di GSC.
Saya menempatkan beberapa hreflang tag di template blog dan menautkannya satu sama lain. Entah akan berjalan atau tidak, mengapa masih malas mencoba toh gak ada kerugiannya. Di bawah ini hreflang tag yang saya pasang di www.leksikonsastra.my.id. Ada 10 hreflang tag.
abaikan yg eror...wokwok |
Kemudian saya membuat satu halaman untuk setiap hreflang meskipun isinya itu-itu juga. Sekedar menautkan target utama dan alternatifnya agar tidak terjadi error no return tags di Google Search Console. Contohnya bisa lihat di www.leksikonsastra.my.id
Pekerjaan Rumah
Pekerjaan rumah yang cukup berat adalah bersaing secara kualitas konten dan optimasi SEO baik SEO On Page maupun SEO Off Page. Karena tujuan membuat blog adalah aktualisasi pikiran melalui tulisan, maka saya tidak peduli hitung-hitungan yang bisa meningkatkan rangking blog kita di mesin pencari.
Google sendiri mengungkapkan bahwa mereka lebih fokus pada 'user experience' bagaimana pengguna internet dan pengunjung situs kita merasa nyaman dan mendapatkan manfaat dari apa yang mereka cari. Oleh karena itu pendekatan yang saya lakukan adalah pendekatan manusiawi, membuat konten original, menulis dengan karakter sendiri, dan menempatkan diri sebagai pembaca.
Saya tidak mencari uang lewat blog sehingga lebih mengedepankan kualitas website kita agar memberikan pengalaman terbaik bagi pembaca. Ada iklan syukur, gak juga ya bodo amat! wokwok.
Posting Komentar